SAMPIT – Pencarian Rizki Adi Saputro (29) warga Tulungagung yang terjatuh dari kapal KM Dharma Fery VI tak kunjung ditemukan hingga hari terakhir pencarian, Senin, 21 April 2025.
Rizki diduga terjatuh di laut Muara Sungai Mentaya, Kecamatan Teluk Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, Provinsi Kalimantan Tengah.
Diketahui korban diduga terjatuh dan tenggelam di laut saat berada dalam perjalanan dari Surabaya menuju Sampit.
“Selamat seminggu kita melakukan pencarian terhadap Rizki pada muara Sungai Mentaya, korban belum berhasil ditemukan,” jelas Koordinator Lapangan (Korlap) Basarnas Pos Sampit, Ridwan.
Dirinya mengatakan bahwa selama pencarian dilakukan, tim SAR gabungan mengalami sejumlah kendala di lapangan.
“Kendala yang dihadapi oleh tim SAR gabungan adalah area pencarian yang luas dan cuaca di laut yang berubah-ubah, sehingga membatasi waktu pelaksanaan pencarian,” jelasnya.
Tim Rescue Basarnas Palangkaraya melakukan evaluasi dan berkoordinasi dengan unsur SAR, agen kapal, serta pihak keluarga perihal pelaksanaan Operasi SAR sampai dengan hari ke tujuh.
Untuk diketahui, mengacu pada Undang-Undang nomor 29 tahun 2014, Operasi SAR dihentikan pada hari ketujuh dan akan dilakukan pemantauan terhadap tanda-tanda keberadaan korban.
Sementara itu, Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Palangkaraya, AA Alit Supartana, menegaskan bahwa operasi SAR Man Over Boat (MOB) Kapal Dharma Ferry VI di Muara Sungai Mentaya ditutup, selanjutnya akan dilakukan pemantauan.
Meski begitu, tidak menutup kemungkinan akan dilanjutkan kembali apabila ada tanda-tanda munculnya Rizki pada titik lokasi pertama kali terjatuh.
Selama seminggu, tim SAR gabungan tetap melakukan upaya pencarian semaksimal mungkin untuk menemukan korban bernama Ruzki.
Ada pun unsur SAR yang terlibat, yakni Tim Rescue Pos SAR Sampit, Ditpolairud Polda Kalteng, Pos TNI AL Samuda Lanal Kumai, KSOP Sampit, BPBD Kotim, masyarakat, dan nelayan setempat.
AA Alit Supartanan pun mengucapkan terima kasih atas kerja keras teman-teman tim SAR gabungan selama seminggu.
“Semoga apa yang kita kerjakan menjadi ibadah dan korban cepat diketemukan. Ditutupnya operasi SAR, seluruh unsur yang terlibat kembali ke kesatuannya masing-masing,” tandasnya.
(gu/erakalteng.com)