SAMPIT – Tim Basarnas Pos Sampit bersama tim SAR gabungan cari Darmin (69) diduga tenggelam di Sungai Mentaya, pada Sabtu, 22 Maret 2025.
Lokasi tepatnya di Desa Camba, Kecamatan Kota Besi, Kabupaten Kitawaringin Timur, Provinsi Kalimantan Tengah. Tim SAR gabungan terdiri dari Ditpolair Polda Kalteng, Satpolair Polres Kotim, Bhabinkamtibmas Desa Camba, BPBD Kotim, Babinsa Desa Camba, Tagana, PMI, PSC, RTP, Aparat Desa Camba, keluarga korban, dan warga setempat.
Sekretaris Desa (Sekdes) Camba, Fendy membenarkan terkait tenggelamnya Kakek Darmin pada Sungai Mentaya. Dirinya mengatakan mengetahui informasi bahwa tersebut pada Sabtu 22 Merat 2025, dari teman dan keluarga korban.
“Berdasarkan kronologis singkat, Kakek Darmin yang seorang nelayan mencari ikan sekira pukul 22.00 WIB pada Jumat 21 Maret 2025,” jelasnya, Senin, 24 Maret 2025.
Saat teman korban melintas sekira pukul 23.30 WIB, teman korban hanya melihat alat pencari ikan dan perahu yang digunakan oleh korban.
“Karena tidak menemukan korban, temannya pun langsubg menghubungi pihak desa dan keluarga terkait kejadian tersebut. Setelah itu, baru kami dari pihak desa menghubungi Basarnas Pos Sampit dan pihak bereajib,” tutur Fendy.
Sementara itu, Kepala Kantor Basarnas Palangkaraya, AA Ketut Alit Supartana pun turut membenarkan terkait orang diduga tenggelam di Sungai Mentaya.
“Hingga saat ini, pencarian terhadap korban diduga tenggelam bernama Darmin (69) sudah memasuki hari ketiga,” jelasnya.
Diketahui awal mula korban diduga tenggelam setelah salah seorang temannya melihat perahu dan alat pencari ikan. Sementara, korban bernama Darmin tidak ditemukan di atas kapal dan berada di sekitar kawasan sungai. Basarnas Pos Sampit pun langsung mengirimkan satu tim untuk melakuian oencarian terhadap korban tenggelam.
“Kita telah berkoordinasi dengan instansi terkait, serta langsung melaksanakan pencarian terhadap Kakek Darmin yang diduga tenggelam di Sungai Mentaya.” ungkap Kepala Basarnas Palangkaraya.
Sarana dan prasarana yang diturunkan ialah Rescue Car, Rubber Boat, Drone thermal, dan peralatan pendukung lainnya. Dirinya pun berharap agar korban diduga tenggelam di Sungai Kahayan dapat ditemukan secepat mungkin.
“Pada hari ketiga, tim SAR gabungan masih mengupayakan pencarian dan hingga saat ini korban masih belum ditemukan,” pungkasnya.
(gu/Erakalteng.com)