SAMPIT – Sebuah kantin bangunan semi permanen di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 11 Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) terbakar, Sabtu (24/11). Diduga penyebabnya karena regulator tabung gas elpiji bocor, pasalnya saat kebakarakan terdengar suara ledakan sebanyak dua kali pada kebakaran tersebut.
Kebakaran tersebut pertama kali diketahui oleh para siswa yang sedang menjalan aktivitas ekstra kulikuler di halaman sekolah.
Sri Wahyuni pemilik kantin tersebut mengatakan kalau saat terbakar dirinya tidak ada di kantin dan sedang melihat pawai anak-anak.
“Waktu kejadian saya sedang melihat pawai anak-anak TK, setelah mengantar suami saya kerja,” kata Sri.
Dirinya mengetahui hal tersebut setelah di beritahukan oleh anaknya yang sudah berada di sekolah tempat kejadian tersebut.
Selain itu kepala sekolah SMP Negeri 11 Sampit Neli Suriani Purba mengatakan kalau kejadian diduga karena ada kebocoran dari gas elpiji dari kepala regulator.
“Kebakaran itu terjadi pada warung milik penjaga sekolah, karena lupa melepas regulator gas, mengakibatkan mungkin ada gas yang bocor,” ungkapnya.
Dirinya mengatakan kalau pada saat kebakaran sempat terdengar suara ledakan dari kantin yang terbakar.
“Tadi ada dua kali suara ledakan, karena didalam kantin tersebut ada dua tabung gas,” ucapnya.
Dari ledakan tersebut Nelly mengatakan siswa siswi yang berada di sekolah sempat melakukan pemadaman dengan alat seadanya sembari menunggu petugas Dinas Pemadam Kebakaran dan Keselamatan datang.
Dikatakannya sebanyak lima armada Pemadam Kebakaran, satu ambulan, dan juga petugas kepolisian mendatangi lokasi kebakaran.
Beruntung kejadian tersebut terjadi pada hari libur, karena saat ini siswa sedang bersekolah selama 5 hari.
Tidak ada korban pada peristiwa tersebut namun akibat insidem tersebut pemilk kantin menelan kerugian berkisar kurang lebih sepuluh juta rupiah.
(gs/erakalteng.com)