SAMPIT – Ketua DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur, Rinie Anderson berpesan kepada masyarakat didaerah itu agar menghindari informasi politik dengan potensi pemecah Suku Agama Ras dan Antar Golongan (Sara) dan Hoax yang bisa memecah belah menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak.
Adapun diketahui pilkada serentak baik pemilihan gubernur dan wakil gubernur, serta bupati dan wakil bupati bakal digelar 27 Nopember mendatang.
“Sehubungan dengan pesta demokrasi yang sebentar lagi dilaksanakan, saya meminta kepada masyarakat Kotawaringin Timur agar menghindari penyebar luasan informasi yang bersifat Sara dan Hoax yang menyebabkan perselisihan bahkan bisa terjadi bentrok di tengah masyarakat,” Kata Rinie Anderson
Hal itu disampaikannya usai ditemui kegiatan simulasi yang digelar Polres Kotim pengamanan jelang Pilkada Kotim, Senin, 26 Agustus 2024.
Dirinya menuturkan, Pesta demokrasi yang dilaksanakan setiap lima tahun sekali jangan sampai rusak akibat beda pilihan, menurutnya dalam sebuah politik perbedaan pilihan merupakan hal yang wajar dalam proses menjalankan demokrasi.
“Jangan sampai perbedaan pilihan dalam pemilu nanti membuat diantara kita terjadi perselisihan sehingga menimbulkan konflik antara teman, keluarga, tetangga, apalagi sampai bermusuhan,” ungkapnya.
Politisi PDI Perjuangan ini meminta kepada seluruh elemen masyarakat harus tetap menjaga persatuan dan kesatuan, karena berbeda pilihan dan pendapat merupakan hak masing-masing warga negara.
“Saya berharap supaya moment pesta demokrasi ini digunakan sebaik-baiknya dalam rangka untuk menentukan pilihan kita demi kemajuan daerah,” tutupnya.
(gs/erakalteng.com)