SAMPIT – Anggota DPRD Kotawaringin Timur, Dadang Siswanto, mengatakan car free day (CFD) atau hari bebas kenaraan di Taman Kota Sampit agar tidak merugikan pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
Dirinya mengingatkan pemerintah kabupaten setempat untuk mempersiapkan kegiatan tersebut secara matang untuk pemberlakuannya.
“Car free day yang ada di Taman Kota Sampit ini adalah sebagai salah satu strategi peningkatan penghasilan UMKM,” kata Dadang di Sampit, Selasa, 3 Agustus 2024.
Politisi PAN ini mengatakan, Taman Kota memang menjadi salah satu magnet bagi masyarakat Kota Sampit, khususnya yang ingin berolahraga maupun bersantai. Ruang terbuka hijau ini selalu ramai warga yang berolahraga pada pagi hari dan semakin padat pada Sabtu dan Minggu.
Kondisi ini menjadi peluang bagi pelaku UMKM untuk mengais rezeki. Mereka berjualan di sekeliling Taman Kota memanfaatkan momen ramainya warga yang datang ke taman yang berlokasi di Jalan Yos Sudarso-S Parman tersebut.
Rencana pemberlakuan CFD pun mendapat tanggapan pro kontra di masyarakat. Ada yang mendukung rencana itu dengan harapan agar warga bisa aman dan nyaman berolahraga tanpa khawatir tertabrak kendaraan yang melintas di kawasan itu.
Selain itu, muncul keluhan sejumlah pelaku UMKM yang merasa khawatir setelah menerima pemberitahuan dari pemerintah bahwa lokasi mereka berjualan akan dipindahkan demi kelancaran CFD.
Keluhan itu pula yang disampaikan beberapa pedagang kepada Dadang. Sebagai wakil rakyat, hal ini tentu menjadi perhatian Dadang untuk menyampaikan aspirasi para pelaku UMKM agar pemberlakuan CFD nantinya tidak sampai malah merugikan pelaku UMKM.
Dadang mengingatkan agar pemberlakuan CFD juga mendengarkan dan melibatkan pelaku UMKM. Harapannya agar jika CFD diberlakukan, tujuan memberi keamanan dan kenyamanan bagi warga yang berolahraga bisa tercapai, serta pelaku UMKM pun tetap bisa berjualan, bahkan diharapkan semakin laris.
Dadang mencontohkan, pemberlakuan CFD di daerah lain seperti di Kota Palangka Raya, keberadaan pelaku UMKM justru menjadi salah satu daya tarik bagi masyarakat. Hasilnya, CFD juga membawa dampak ekonomi bagi masyarakat, khususnya pelaku UMKM.
“Kita yakin tujuannya tentu baik, makanya harus dipersiapkan secara matang. Kita harus bangga sekarang Taman Kota menjadi konsentrasi baru aktivitas ekonomi kerakyatan. Jangan sampai karena pemberlakuan CFD, tren positif ini malah terganggu. Makanya harus disiapkan dengan baik,” demikian Dadang Siswanto.
(gs/erakalteng.com)