SAMPIT – Anggota DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Juliansyah mengajak masyarakat setempat untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan terhadap potensi bencana Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla).
Politisi dari Partai Gerindra ini mengungkapkan bahwa beberapa hari belakangan ini kondisi cuaca di Kota Sampit sudah terasa sangat panas dan terik.
“Masuknya musim kemarau ini dapat kita rasakan dari kondisi cuaca yang sangat panas sekali, walaupun terkadang masih ada hujan atau gerimis yang terjadi tapi kita harus meningkatkan kewaspadaan terhadap Karhutla,” kata Juliansyah, Jum’at, 20 Agustus 2024.
Juliansyah pun menjelaskan bahwa Kalimantan Tengah (Kalteng) khususnya di Kabupaten Kotim pada saat ini sudah memasuki musim kemarau yang menurut prakiraan terjadi mulai akhir bulan Juni lalu hingga bulan September 2024.
Dalam menghadapi kondisi cuaca tersebut, sangat diperlukan kesiapsiagaan dan kewaspadaan untuk menghadapi berbagai ancaman potensi bencana yang bisa terjadi kapan saja dan dimana saja akibat musim kemarau.
“Kewaspadaan dan kesiapsiagaan ini bisa dimulai dari masyarakat. Masyarakat bisa ikut serta membantu apabila melihat sekecil apapun titik api di wilayahnya masing-masing agar bisa secepatnya dipadamkan,” ucapnya.
Dijelaskannya, kewaspadaan dan kesiapsiagaan harus tetap dijaga apapun kondisi cuacanya. Juliansyah pun menekankan pentingnya kesiapsiagaan dari seluruh pihak, termasuk anggota Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), petugas Pemadam Kebakaran (Damkar), lintas instansi, dan masyarakat dalam menghadapi potensi Karhutla.
Kondisi ini tentu harus menjadi perhatian semua pihak supaya titik-titik api akibat cuaca panas dapat dicegah agar tidak meluas. Juliansyah juga mengimbau kepada masyarakat untuk tidak melakukan pembakaran hutan dan lahan, terutama di musim kemarau seperti sekarang ini.
“Kami meminta agar ini bisa menjadi perhtian semua pihak. Mari kita sama-sam menjaga agar daerah kita terhindar dari bencana-bencana di musim kemarau ini,” tandasnya
(gs/erakalteng.com)