SAMPIT – Wakil Bupati Kotawaringin Timur, Irawati lakukan inspeksi dadakan pengecekan minyak goreng merek dagang Minyakita ke pasar Pusat Perbelanjaan Mentaya (PPM) Kota Sampit. Dirinya memastikan bahwa merek dagang Minyakita yang beredar di Kabupaten Kotawaringin Timur, Provinsi Kalimantan Tengah sudah sesuai takaran.
“Kita melakukan sidak ke pasar bersama Diskopukmperindag, Satpol PP, dan Polres Kotim terkait kurangnya takaran pada Minyakita,” terangnya, Senin, 17 Maret 2025.
Hasil yang ditemukan, terdapat ada salah satu merek dagang dari sampel pertama yang diukur kurang dari takaran hanya 950 ml. Namun, pada pengecekan sampel kedua dari merek dagang yang sama malah lebih dari takaran 1 liter. Wakil Bupati Kotim mengatakan bahwa akibat kurangnya takaran pada minyak yang dijual, akan merugikan masyarakat.
“Dalam hal ini, tentu yang dirugikan ialah masyarakat, karena membeli sesuai dengan harga minyak goreng, namun takarannya tak sampai 1 liter,” jelas Irawati.
Dirinya mengimbau pada masyarakat, jika ingin membeli Minyakita yang subsidi dari pemerintah, ada yang dari koperasi dengan kemasan botol karena takarannya pas. Tapi, jika masyarakat membeli Minyakita yang perusahaannya dari Pangkalan Bun, takarannya tidak sampai 1 liter.
“Pemkab Kotim menyerahkan permasalahan hukum dan pidana lainnya pada kepolisian, untuk melakukan penanganan dan tindakan,” ujarnya.
Irawati juga telah memeriksa Minyak Kita yang didistribusikan PT Sukajadi, takarannya tepat bahkan lebih. Selain Minyakita ada pula merek MnM dari PT Sukajadi yang bisa dibeli oleh masyarakat karena lebih aman dan sesuai takaran.
“Tapi kalau masyarakat ingin membeli Minyakita subsidi dari pemerintah, belilah minyak dengan kemasan bantalan, karena takarannya pas pada 1 liter,” terangnya.
Selain itu, harga eceran tertinggi dari Minyakita ialah Rp 15.700, sedangkan di pasar dijualbelikan seharga Rp 17.500 per liter. Sedangkan, jika masyarakat membeli langsung pada agen, harga lebih murah dan rendah dari HET, yakni Rp 15.500 per liter.
Dirinya pun juga mengecek harga sembako saat Ramadhan 2025, yang mana terjadi kenaikan pada bawang, daging sapi, dan telur ayam. Wakil Bupati Kotim mengatakan untuk harga daging sapi naik Rp 8.000, dari Rp 122.000 menjadi Rp 130.000 per kilogram.
“Bahan pokok lainnya masih stabil, bahkan terdapat penurunan pada harga bawang merah, kol, kentang, dan ayam,” pungkasnya.
(gu/Erakalteng.com)