SAMPIT – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Pemkab Kotim) akan terus meningkatkan upaya-upaya untuk dapat mempercepat penanggulangan penyakit AIDS, Tuberkulosis dan Malaria (ATM) dengan cara menggandeng Asosiasi Dinas Kesehatan Seluruh Indonesia (Adinkes).
“Saya selaku Ketua Pelaksana Komisi Penanggulangan Aids Kabupaten Kotim menyambut baik program yang dilakukan Asosiasi Dinas Kesehatan Seluruh Indonesia (Adinkes) lebih-lebih mengarah sasaran pada tingkat pedesaan dan kelurahan,” kata Wakil Bupati Kotim, Irawati, Jumat, 16 Agustus 2024.
Menurutnya, kegiatan ini memang sangat diperlukan mengingat kasus HIV/AIDS di Kotim yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Berdasarkan data Dinkes Kotim pada 2021 kasus HIV/AIDS di Kotim sebanyak 44 kasus, kemudian meningkat menjadi 56 kasus pada 2022 dan 129 kasus pada 2023, sedangkan dari Januari-Juni 2024 sudah 45 kasus yang terdeteksi.
Upaya mempercepat penanggulangan HIV/AIDS yang selama ini dilakukan oleh pemerintah dan mash berputar pada persoalan pencegahan dan penanggulangan yang secara medis terdapat kasus-kasus HIV/AIDS tidak lepas persoalan medis kurang menyentuh faktor-faktor sosial kemasyarakatan.
“Maka sangat lah wajar akan muncul stigma dari masyarakat untuk itulah dengan program lintas sektoral ini dengan adanya dukungan anggaran desa perlu dibentuk wadah Warga Peduli AIDS (WPA) setiap desa dan kelurahan yang diperlukan,” sebutnya.
HIV/AIDS, tuberkulosis dan malaria dicegah dan ditanggulangi termasuk kesiapan anggaran dan menjadi prioritas sebagai program strategis mensuksekan program ending eleminasi there zero 2030 yaitu tidak ada infeksi baru HIV, kematian karena AIDS dan stigma dan diskriminasi.
“Dengan dibentuknya warga peduli AIDS di desa dan kelurahan pada intinya melibatkan masyarakat perlu didukung semua pihak dalam menyusun perencanaan terkait pencegahan dan pananggulan HIV/AIDS, tuberklosis dan malaria di setiap desa,” tutupnya.
(ze/erakalteng.com)