SAMPIT – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Pemkab Kotim) menerima penghargaan atas Nominasi Bantuan Program OPOR atau Operasi, Pemeliharaan, Optimalisasi dan Rehabilitasi dengan predikat Terbaik.
Penghargaan itu diserahkan pada acara Closing Loan National Urban Water Supply Project (NUWSP) di Auditorium Kementerian Pekerjaan Umum di Jakarta pada Selasa 19 November 2024 yang di serahkan oleh Wakil Menteri Pekerjaan Umum RI di terima oleh Pjs. Bupati Kotim yang diwakili oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kotim, Alang Arianto.
“OPOR adalah progam optimalisasi meneruskan pembangunan yang telah selesai. Infrastruktur-infrastruktur yang sudah selesai namun belum dimanfaatkan, maka harus dimanfaatkan secara optimal,”ujarnya, Selasa 19 November 2024.
Pertama adalah Optimalisasi, yaitu semua pembangunan infrastruktur yang telah selesai harus dievaluasi, diinventarisasi, dan sudah bisa dimanfaatkan. Berikutnya Pemeliharaan. Yaitu program pemeliharaan infrastruktur harus lebih menonjol pada tahun berikutnya.
Kemudian operasi, ditujukan untuk infrastruktur yang telah tuntas terbangun pada tahun 2021 dan pada tahun sebelumnya, maka pada TA 2022 harus segera dioperasikan setelah lulus dari tahapan uji coba yang diperlukan.
“Terakhir adalah Rehabilitasi. Rehabilitasi ditujukan untuk infrastruktur yang telah mencapai umur konstruksi tertentu atau infrastruktur terdampak bencana, agar fungsinya dikembalikan seperti semula, misalnya irigasi, kanal banjir, jalan dan jembatan yang rusak akibat bencana, dan sebagainya,” ucapnya.
Adapun Beberapa jembatan di Kotim yang sedang diperbaiki atau direncanakan perbaikannya di tahun 2024 adalah Jembatan di Kelurahan Samuda Kota. Jembatan ini mengalami kerusakan parah dan berisiko tinggi bagi kendaraan yang melintas.
Sehingga Bupati Kotim, menginstruksikan untuk melakukan perbaikan sementara agar jembatan dapat fungsional kembali.Selanjutnya, jembatan di Desa Bebaung. Jembatan ini merupakan akses utama antar desa yang kondisinya sangat parah. Bupati Kotim menginstruksikan untuk melakukan perbaikan rehabilitasi pada jembatan ini.
Dan yang mash direncanakan adalah Jembatan Mentaya. Jembatan ini direncanakan untuk dibangun dengan panjang 970 meter, meliputi bentang utama 200 meter dan bentang pendekat 770 meter. Pembangunan jembatan ini diharapkan dapat memperlancar arus lalu lintas antara Kota Sampit dan Mentaya Seberang.
(ze/erakalteng.com)