Dapatkan Informasi dan Berita Seputar Kalimantan Tengah Terkini hanya di eraKalteng.com

Pemkab Kotim Pasang VSAT dan Starlink Guna Mengatasi Susah Sinyal di Sejumlah Desa

Foto: Proses pemasangan Starlink di Desa Biru Maju. ERA KALTENG.

SAMPIT – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) berkomitmen untuk terus berupaya mengatasi blank spot (daerah tanpa sinyal) atau kesulitan jaringan internet di wilayah ini.

Pihaknya bahkan menargetkan pada 2025 mendatang tidak ada lagi desa di Kotim yang mengalami blank spot atau kesulitan sinyal. Meskipun demikian, pemerintah menyadari bahwa hal ini tidak mudah diwujudkan mengingat luasnya wilayah Kotim dan terbatasnya infrastruktur jalan serta listrik.

“Memang tidak mudah untuk mewujudkannya, namun yang pasti kami menargetkan pada 2025 tidak ada lagi desa yang blank spot atau kesulitan sinyal,” kata Kepala Diskominfo Kotim, Marjuki, Rabu 20 November 2024.

Sejumlah upaya telah dilakukan oleh Diskominfo, antara lain dengan memanfaatkan perangkat Very Small Aperture Terminal (VSAT) dan Starlink. Di Kotim, satu kecamatan dan tiga desa sudah dipasang Starlink dari Diskominfo Kotim, yaitu Kecamatan Tualan Hulu, Desa Hanjalipan, Desa Biru Maju, dan Desa Sungai Hanya.

Sementara pada 2024 ini, Pemkab Kotim menerima bantuan dari Kementerian Kominfo sebanyak 31 unit VSAT yang telah dipasang di 21 lokasi. Sisanya akan diselesaikan pada tahun yang sama.

Dengan pengadaan Starlink dan VSAT, 35 lokasi kini sudah terpasang pemancar sinyal internet. Sehingga, kini hanya tinggal 6 desa yang masih mengalami kesulitan sinyal, sedangkan desa tanpa sinyal sudah tidak ada lagi.

“Yang pasti kami akan berupaya semaksimal mungkin untuk mengatasi 6 desa yang masih kesulitan sinyal tersebut pada 2025 mendatang. Kami juga sudah mengusulkan pengadaan perangkat untuk 6 desa tersebut,” ucapnya.

Untuk diketahui, Starlink adalah perangkat dengan layanan internet satelit yang dikembangkan oleh SpaceX, perusahaan millik Elon Musk. Starlink menyediakan internet berkecepatan tinggi, termasuk untuk daerah terpencil yang sulit dijangkau oleh infrastruktur telekomunikasi konvensional.

Sementara itu, VSAT adalah stasiun penerima sinyal dari satelit yang memiliki antena berbentuk piringan dengan diameter kurang dari tiga meter. VSAT dapat berfungsi meski tidak ada pasokan listrik, sedangkan Starlink memerlukan pasokan listrik.

Diharapkan dengan bantuan dua perangkat terselbut, kebutuhan internet dan sinyal telekomunikasi di sejumlah desa dapat teratasi secara menyeluruh. Dengan demikian, akses informasi akan semakin mudah didapatkan oleh masyarakat.

(ze/erakalteng.com)