SAMPIT – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Pemkab Kotim) membuka kegiatan Tepian Mentaya Festival (Pentas Seni Budaya Nusantara dan Festival Kuliner UMKM) yang dilaksanakan di Ikon Jelawat Sampit, dengan makna budaya, seni dan ekonomi kreatif yang akan memperkaya identitas warga Kotim.
“Kotim merupakan daerah yang memiliki banyak potensi unggulan dalam hal kesenian tradisional dan kuliner daerah. Namun, kita tidak dapat menutup mata bahwa pola pergeseran kehidupan dari agraris menuju masyarakat industri sedikit banyak mempengaruhi perkembangan kesenian serta kuliner lokal,” kata Assisten l Sekda Kotim, Rihel, Sabtu 5 Oktober 2024.
Oleh karena itu, dalam sambutannya mewakili Pjs Bupati Kotim tersebut, Rihel mengakatakan bahwa, melalui kegiatan Pentas Seni Budaya Nusantara dan Kuliner UMKM ini, pihaknya ingin berpartisipasi aktif dalam pengelolaan, pelestarian dan promosi seni budaya serta kuliner daerah yang ada di Kotim.
Melalui festival ini, pihaknya memberikan kesempatan kepada para pelaku UMKM yang ada di Kotim untuk menampilkan produk-produk unggulan kita. Seperti yang diketahui, UMKM merupakan tulang punggung perekonomian daerah dan dukungan kepada mereka sangat penting untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan daya saing ekonomi di Kotim.
Sementara itu, Ketua Panitia Pelaksana Tepian Sungai Mentaya Festival, Zul mengatakan bahwa sebanyak 45 stand telah disediakan untuk para pelaku UMKM Kotawaringin Timur di acara tepian sungai Mentaya Festival yang bertempat di Ikon Jelawat Sampit tersebut.
“Sebenarnya untuk stand makanan itu sekitar 65 karena keterbatas tempat jadi hanya 45 stand yang disediakan dan ada juga yang saling join stand. Paling banyak ini pelaku UMKM kita, ada satu pelaku UMKM yang dari Banjarmasin yang ikut serta berpartisipasi, dan untuk pelaksanaan kegiatan tersebut dari tanggal 5-12 Oktober,” sebutnya.
(ze/erakalteng)