SAMPIT – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Pemkab Kotim) melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kotim akan menggelar edukatif culture. Kegiatan yang dipusatkan di Museum Kayu Sampit itu juga dirangkai dengan berbagai macam kegiatan lainnya.
“Pada Juli 2024 ini ada lima acara yang akan kita galar di Museum Kayu. Salah satunya pemilihan duta museum untuk tingkat pelajar SMA,Mahasiswa dan umum,” kata Kepala Disbudpar Kotim Bima Ekawardhana, Kamis, 11 Juli 2024.
Disampaikan, kegiatan tersebut sengaja difokuskan di Museum Kayu Sampit. Itu karena ingin menghidupkan kembali museum sekaligus memperkenalkan kepada masyarakat luas.
Disebutnya, empat kegiatan lainnya yang digekar di tempat itu diantaranya belajar bersama atau workshop daur ulang limbah kayu dan cara memelihara benda koleksi pada 17 Juli 2024, kemudian lomba bercerita benda koleksi museum kayu tingkat SD dan SMP pada 18 Juli 2024, lomba karya seni limbah kayu dan lomba design batik museum kayu pada 19 Juli 2024 tingkat SMA, Mahasiswa dan Umum.
“Selain itu juga akan ada bazar kuliner dan perlombaan lainnya selama kegiatan berlangsung,” ucapnya.
Kegiatan tersebut digelar untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam mendukung pengembangan museum. Pasalnya dalam beberapa tahun belakangan ini pembangunan Kotim telah menjadi sebuah rujukan wisata dari sejumlah daerah di Kalimantan Tengah. Hal ini menurutnya adalah efek dari pilihan berwisata dan telah diakui dengan keindahan alamnya.
“Museum di era sekarang menjadi objek yang sangat penting hal ini ditunjang dengan munculnya kesadaran bahwa belajar tentang sejarah tidak lagi dihapal di depan kelas namun dipahami harus bersentuhan langsung dengan tinggalan masa lalu,” jelasnya.
Ia menilai dengan cara itu sejarah bukan lagi menjadi pelajaran yang membosankan melainkan menjadi sesuatu yang mengasyikkan. Museum kayu Sampit menurutnya bisa beradaptasi dengan perubahan gaya hidup masyarakat yang tengah terjadi belakangan ini.
“Jadi tidak hanya melihat kalau ke museum, tetapi juga meningkatkan layanan terkait dengan nilai wisata,” pungkasnya.
(opa/erakaltenng.com)