SAMPIT – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Pemkab Kotim) melalui Pjs Bupati Kotim Shalahuddin menyampaikan bahwa jalan Kabupaten Kotim, Seruyan dan Katingan akan ditingkatkan menjadi jalan Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng).
“Karena infrastruktur yang layak dan memadai merupakan salah satu aspek yang mendasar dalam suatu proses pembangunan. Selain itu kualitas dan kapasitas apapun yang memadai akan mempercepat laju pertumbuhan ekonomi,” kata Pjs Bupati Kotim, Shalahuddin, 9 November 2024.
Shalahuddin juga menyampaikan pada rakor ini membahas rumusan kebijakan dan koordinasi pengembangan transportasi lintas kabupaten kota yang akan berstatus menjadi jalan provinsi. Yaitu yang bersifat strategis sesuai dengan kewenangan evaluasi dan laporan ke depan.
“Adapun tujuan peningkatan jalan dan jembatan yang pertama adalah untuk membuka keterisolasian, yang kedua mempercepat pertumbuhan ekonomi dan sistem masyarakat, yang ketiga optimalisasi dan lokal untuk menunjang kegiatan perdagangan pertanian dan pendidikan,” ucapnya.
“Adapun tujuan peningkatan jalan dan jembatan yang pertama adalah untuk membuka keterisolasian, yang kedua mempercepat pertumbuhan ekonomi dan sistem masyarakat, yang ketiga optimalisasi dan lokal untuk menunjang kegiatan perdagangan pertanian dan pendidikan,” sebutnya.
Kemudian kata Shalahuddin, konektivitas dan nasional provinsi dan kabupaten, kemudian meningkatkan daya saing komunity perdagangan perkebunan, perdagangan pusat, pemasaran, terutama dengan menekan biaya transpor dari daerah provinsi ke daerah pemasaran.
“Yang mana ketika saya ditugaskan Gubernur sebagai Pjs bupati Kotim, yang pertama ditugaskan adalah menyelenggarakan pemerintahan di Kotawaringin Timur. Kemudian yang kedua dalam mensukseskan Pilkada dan berikutnya terkait dengan stunting,” ucapnya.
Selain itu, masalah ketahanan pangan juga masalah ke masyarakatan. Namun yang paling penting ia ditugaskan mengumpulkan isu-isu di Kotim apa sebetulnya yang masih belum bisa dikerjakan dan yang bisa diantu provinsi.
“Awalnya kita ingin embangun jembatan, tetapi setelah kita lakukan perhitungan dengan kawan-kawan PUPR, ternyata kurang Edible artinya tidak memenuhi syarat. Mengingat bentangnya hampir 1 Km yang memerlukan pagu anggaran Rp 1,6 sampai 1,8 triliun namun jalan di seberangnya itu belum siap,” bebernya.
Sehingga disepakati membuat jalan alternatif yaitu melalui Kecamatan Cempaga yang melewati tiga Kecamatan dan akan melintasi 23 Desa dengan panjang sekitar 700 km dan anggaran Rp 80 hingga 87 miliar akan selesai.
Disebutkannya, saat ini jalan provinsi sudah 87% sehingga mungkin 13%. Yang mana dari arah Timur ke Barat yang akan melintasi Mentaya Seberang, Bapinang, Hantipan, Kota Melayu, dan di Seruyan sampai ke Desa Tumbang Manjul dan beberapa desa paling ujung.
Sementara Jalan di Kabupaten Katingan melintasi Jalan Kereng Pangkahi, Kampung Melayu kemudian Kampung Melayu Tengah ini sepanjang totalnya 121,8 KM. Dari Katingan jalan akan melintasi 2 Kecamatan dan 12 desa, sementara di Kabupaten Kotim ada 3 Kecamatan dan 23 Desa kemudian di Seruyan ada 3 Kecamatan dan 29 Desa.
(Ze/erakalteng.com)