Dapatkan Informasi dan Berita Seputar Kalimantan Tengah Terkini hanya di eraKalteng.com

Kepala BKPSDM Kotim Sebut Sebanyak 25 Formasi CPNS Masih Kosong

Foto: Kepala BKPSDM Kotim, Kamaruddin Makkalepu. ERA KALTENG.

SAMPIT – Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kotim, Kamaruddin Makkalepu mengatakan sebanyak 25 formasi dinyatakan masih kosong pasca ditutupnya lamaran dan seleksi tes CPNS di lingkungan pemerintahan kabupaten Kotawaringin Timur.

Diantaranya ada formasi yang memang tidak ada pelamar, namun ada juga formasi yang memiliki pelamar namun tidak ada yang dinyatakan lulus sejak seleksi tahap pertama yaitu seleksi administrasi.

“Jadi untuk seleksi CPNS kali ini ada beberapa formasi yang nihil pelamar yang dinyatakan memenuhi syarat administrasi, ada 18 untuk formasi tenaga kesehatan (nakes) dan ada 7 untuk formasi tenaga teknis, khususnya yang formasi jabatan umum pemerintahan kecamatan,”kata Kepala BKPSDM Kotim, Kamaruddin Makkalepu, Minggu 17 November 2024.

Lanjutnya, untuk formasi nakes yang nihil tadi umumnya adalah dokter yaitu terdiri dari dokter spesialis kemudian dokter umum dan dokter gigi. Penyebab kosongnya pelamarnya diperkirakan karena kualifikasi lebih spesifik, dan para peserta diperkirakan yang memiliki kualifikasi sangat terbatas jumlahnya, sehingga masih banyak formasi yang nihil pelamar.

“Khususnya dokter ini memang sangat terbatas yang memiliki kualifikasi itu dan memang rata-rata dokter sangat dibutuhkan oleh seluruh rumah sakit di Indonesia,” ungkapnya.

Meski demikian tambahnya, pemerintah Kotim sudah berusaha membuka formasi pada kesempatan CPNS 2024 ini, walaupun belum ada pelamar yang melamar ke formasi tersebut. Untuk memenuhi kebutuhan formasi yang kosong, kedepannya pemerintah Kotim akan menjadikan formasi ini sebagai prioritas dan kembali untuk diusulkan dalam formasi tahun berikutnya.

“Namun demikian tentu ada beberapa kebutuhan jabatan yang sangat diperlukan segera agar dipenuhi, seperti kebutuhan Dokter tadi untuk melaksanakan pelayanan. Mungkin nanti perangkat daerah terkait akan merumuskan bagaimana strategi memenuhi itu, bisa jadi nanti dari tenaga non ASN, mau tidak mau karena pelayanan kesehatan terus bergulir sehingga dibutuhkan petugas untuk melaksanakannya,” sebutnya.

(Ze/erakalteng.com)