SAMPIT – Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Multazam K. Anwar menyebut wilayah tersebut berpotensi mengalami dua bencana secara bersamaan.
“Kami saat ini sedang bersiap menghadapi dua bencana sekaligus, ” katanya, Rabu 5 Juni 2024.
Disampaikan, berdasarkan prakiraan BMKG wilayah Utara Kotim masih berpotensi hujan cukup tinggi atau dapat dikatakan tidak ada musim kemarau sepanjang tahun ini. Sehingga potensi bencana yang terjadi di wilayah seperti Kecamatan Antang Kalang, Telaga Antang, Bukit Santuai dan Tualan Hulu itu adalah banjir.
Sedangkan untuk wilayah tengah dan selatan Kotim yaitu Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, Baamang dan Mentaya Hilir Utara, Mentaya Hilir Selatan, Pulau Hanaut dan Teluk Sampit akan memasuki musim kemarau pada Agustus nanti.
“Tengah sama selatan ini berpotensi terjadi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Tapi sebelumnya kami juga pernah menghadapi kondisi seperti ini. Bahkan 2 status tanggap bencana pernah terjadi bersamaan pada tahun 2022, ” ujarnya.
Lanjutnya, jika dua bencana tersebut terjadi secara bersamaan maka pihaknya harus melakukan penangan ekstra. Oleh sebab itu, BPBD Kotim akan meminta bantuan pihak terkait untuk memback up operasi penanganan atau penanggulangan bencana apabila diperlukan.
“Kami berharap masyarakat berharmonisasi dan kami imbau masyarakat jangan membuka lahan dengan cara dibakar. Membakar lahan emang ekonomis dan mudah namun dampaknya sangat besar dan akan menimbulkan kerusakan lingkungan, ” ucapnya.
Ditambahkan, untuk masyarakat bagian utara saat ini telah berharmonisasi dengan kondisi banjir. Karena banjir hampir setiap tahun terjadi bahkan tahun ini bemcana banjir telah terjadi beberapa kali.
(opa/erakalteng.com)