SAMPIT – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) merespon baik keberadaan Juru Sembeli Halal Indonesia (Juleha) setempat.
Mengingat Profesi juru sembelih halal merupakan sosok vital dalam upaya menciptakan pangan halal bagi masyarakat.
“Kami pemerintah daerah merespon postif keberadaan Juleha ini. Semoga nanti bisa mengajak dan pemahaman (sosialisasi) terutama Rumah Penyembelih Hewan (RPH). Wajib memberikan pemahaman tentang pemotongan halal ini dan mendapatkan sertifikasi juru sembeli (hewan),” ucap Kepala Dinas Pertanian dan ketahanan Pangan Kotim, Sepnita.
Hal itu disampaikannya saat pelantikan Dewan pengurus daerah (DPD) Juleha Kotim di Masjid Thariqatul Jannah di Jalan Pembina, Selasa, 4 Juni 2024. Ia mengatakan negara indonesia, khususnya Kotim dengan mayoritas penduduknya beragama muslim.
Dengan populasi muslim terbesar di dunia, memiliki kebutuhan yang tinggi akan produk daging halal baik unggas maupun ternak besar didaerah itu.
“Untuk memastikan kepatuhan terhadap aturan halal dalam proses penyembelihan, keberadaan Juleha ini diharapkan dapat membantu pemerintah daerah terhadap kehalalan produk,” ujar Sepnita.
Sementara ketua Juleha Kotim Zainuddin mengatakan, keberadaan Juleha sangat dibutuhkan. Pasalnya, mereka berperan untuk mensosialisasikan halalnya penyembelihan di daerah.
“Berdasarkan penelitian, hampir 60 hingga 80 persen penyembelihan unggas belum diketahui halal tidaknya. UMKM juga banyak yang belum tersosialisasikan,” jelasnya.
Lanjutnya, dengan adanya Juleha di daerah itu harapannya kehalalan ini semakin tersosialisasikan.
“Semoga dari pelantikan ini bisa lahir generasi penerus yang bisa ikut mensosialisasikan pemotongan secara syariat,” pungkas Zainuddin.
(opa/erakalteng.com)