SAMPIT – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kotawaringin Timur (Kotim) antisipasi terjadinya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Pendekatan dan edukasi kepada masyarakat dilakukan agar karhutla dimusim kering tidak terjadi.
“Hari ini kami rapat koordinasi untuk persiapan penanganan karhutla. Kami menetapkan status siaga karhutla di Kotim,” kata Asisten I Setda Kotim, Rihel Kamis 4 Juli 2024.
Disampaikan penetepam status ini karena adanya peringatan BMKG saat ini musim peralihan dari musim hujan ke kemarau. Biasanya saat musim kemarau tiba, karhutla akan terjadi di wilayah ini.
“Makanya kita tetapkan status siaga karhutla dari 4 Juli -1 Oktober 2024. Jadi kita persiapkan dulu dan dilakukan pengecekan alat serta personel. Jangan sampai nanti sudah terjadi karhutla alatnya ternyata tidak berfungsi dengan baikbaik,” ucapnya.
Sementara Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotim Multazam K. Anwar menyampaikan ditetapkannya status tersebut ada beberapa parameter.
Disampaikan, pertama karena akan memasuki musim kering terkait karhutla ini telah menjadi perhatian pemerintah pusat. Kedua, belum lama ini adanya rapat koordinasi pemerintah provinsi di setiap tahun periode kering juga akan menjadi perhatian seluruh kabupaten di Kalteng.
“Jadi kami inisiatif mendahului dari kabupaten kota yang lain. Kita berharap status ini menjadi atensi paling tidak kami akan melakukan upaya-upaya mitigasi dalam penanganan,” jelasnya.
Ditambahkan, penangan yang akan dilakukan oleh pihaknya adalah melakukan pendekatan dan edukasi kepada masyarakat. Ditegaskan, operasi penanganan karhutla akan sia-sia jika masyarakatnya tidak sadar atau masih saja membakar lahan.
“Ketiga ya tetap kita siaga baik peralatan dan personil agar dalam situasi itu dapat melakukan penangan dengan cepat. Tapi meski kita sudah siap, harapan kita adalah karhutla itu tidak terjadi,” harapnya.
(opa/erakalteng.com)