SAMPIT – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kotawaringin Timur akan selesaikan pengakatan kapal wisata susur sungai dalam empat hari, Sabtu, 25 Januari 2025.
Hal tersebut dilakukan agar kapal dapat langsung dibawa doks kapal pada Mentaya Seberang. Tentunya agar kapal wisata dapat segera diperbaiki oleh tukang kapal.
“Dirinya memperkirakanPerkiraan pengangkatan kapal wisata yang tenggelam memerlukan waktu 4 hari,” jelas Kadisbudpar Kotim, Bima Ekawardhana.
Ia mengatakan jika kapal yang tenggelam sudah naik, akan secepatnya dibawa ke seberang. Kapal harus ditaruh pada doks agar dilakukan perbaikan dan dapat beroperasi kembali.
Kadibudpar Kotim pun membenarkan pihaknya menggunakan jasa penyelam tradisional pada proses pengangkatan kapal wisata yang tenggelam.
“Penyelam tradisional kita libatkan untuk membantu mengangkat kapal, karena mereka ahli dalam hal tersebut,” ujar Bima.
Upaya yang dilakukan saat ini mencoba mengevakuasi dengan cara mengangkat badan kapal agar dapat naik Mudah-mudahan cuaca bagus, sehingga pengangkatan dapat berjalan cepat dan tepat waktu.
Mulai 2 hari yang lalu, kapal sudah keliatan atapnya, jika sudah bisa terangkat dan dibawa ke doks. Para pekerja pengangkat kapal wisata juga berjaga dari pagi sampai malam hari sembari memantau kondisi air.
Pengangkatan kapal wisata yang tenggelam selain ditarik menggunakan kapal lain, juga menggunakan pelampung dari drum.
“Drum digunakan sebagai pelampung, yang mana untuk membantu pengangkatan kapal memerlukan 60 buah drum. Drum tersebut akan ditanam di bawah kapal untuk mengangkat kapal agar dapat timbul,” ujarnya.
Bima bahkan menjelaskan nilai kapal wisata susur sungai yang tenggelam pada Sungai Mentaya tersebut.
“Untuk nilai kapal sesuai catatan dari inventaris barang dinas, kapal wisata yang tenggelam mencapi Rp 800 juta beserta isi yang ada di dalam kapal,” pungkasnya.
(gu/Erakalteng.com)