SAMPIT – Kepala Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga, Bina Konstruksi, Perumahan Rakyat, dan Kawasan Permukiman (SDABMBKPRKP) Kotim, Mentana Dhinar Tistama, mengatakan akan segera melanjutkan rencana pembangunan Jembatan Mentaya yang menghubungkan Sampit ke Seranau diusulkan berada di Jalan Desmon Ali.
Mentana mengungkapkan bahwa rencana pembangunan ini merupakan tindak lanjut pihaknya dari instruksi Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) Sugianto Sabran saat lalu saat melakukan kunjungannya ke Kotim beberapa waktu lalu.
“Jembatan ini diharapkan bisa mulai dibangun pada tahun 2025, sebagai upaya untuk meningkatkan konektivitas antara Kota Sampit dan wilayah Mentaya Seberang di Kecamatan Seranau,” kata Kadis SDABMBKPRKP, Mentana, Selasa 10 September 2024.
Dikatakan bahwa total panjang jembatan mencapai 970 meter, dengan bentang utama 200 meter dan bentang pendekat sepanjang 770 meter. Rencana pembangunan ini sudah melalui tahap koordinasi dengan Pemerintah Provinsi Kalteng.
Meski lokasi pembangunan disulkan di sekitar Jalan Desmon Ali, keputusan akhir masih akan menunggu pengecekan lapangan oleh tim dari Komisi Keamanan Jembatan dan Terowongan Jalan (KKJTJ) dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR).
Pembangunan Jembatan Mentaya ini telah lama direncanakan, dengan studi kelayakan (Feasibility Study) yang dilakukan pada 2008 dan Detail Engineering Design (DED) pada 2013. Namun, karena keterbatasan anggaran, proyek tersebut belum terealisasi.
Koordinasi dengan Pemerintah Provinsi Kalteng dan Kementerian PUPR terus dilakukan untuk mendapatkan bantuan dana dari APBD provinsi maupun APBN. Pembangunan Jembatan Mentaya diharapkan dapat memperlancar arus lalu lintas di Kotim serta meningkatkan akses antara kecamatan dan kabupaten di Kalimantan Tengah.
(ze/erakalteng.com)