Dapatkan Informasi dan Berita Seputar Kalimantan Tengah Terkini hanya di eraKalteng.com

Desa Toleransi Beraga Harus Berada di Tumbang Kalang

FOTO : Bupati Kotim Halikinnor saat peresmian kantor Kecamatan Antang Kalang, belum lama ini. ERA KALTENG

SAMPIT – Bupati Kotawaringin Timur (Kotim) Halikinnor ingin  Desa Tumbang Kalang sebagai Desa Toleransi Umat Beragama simbol kerukunan hidup umat beragama di daerah ini. Dirinya menilai kerukunan antarumat beragama di desa tersebut sangat kuat. 

“Kalau kita sepakat dan mohon dukungannya, nanti akan ditetapkan dengan keputusan bupati bahwa desa ini (Tumbang Kalang) menjadi Desa Toleransi Umat Beragama yang Bhinneka Tunggal Ika dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia,” kata Bupati Halikinnor, Juat, 19 Juli 2024. 

Itu ia sampaikan saat dirinya kunjungan kerja sekaligus melakukan peresmian gedung baru Kecamatan Antang Kalang yang berlokasi di Desa Tumbang Kalang, Selasa (16 Juli 2024). 

Gedung baru kantor Kecamatan Antang Kalang itu dibagung di lokasi yang bersebelahan dengan kompleks rumah ibadah.

Disampaikan, keberadaan kompleks rumah ibadah inilah yang memperkuat keinginan Bupati Halikinnor menetapkan Desa Tumbang Kalang menjadi Desa Toleransi Umat Beragama. 

“Ini luar biasa dalam satu komplek terdapat empat rumah ibadah agama berbeda yaitu Balai Basarah Hindu Kaharingan, Gereja Katolik Stasi Kudus, Gereja Eka Shinta dan Masjid Al Hadi. Rumah ibadah ini dibangun berdampingan dalam satu kawasan, ” ujarnya. 

Dirinya menilai itu menggambarkan kerukunan dan tingginya toleransi umat beragama di desa tersebut, secara lebih luas di Kabupaten Kotawaringin Timur. Menurutnya, hal itu  bukan sekadar simbol, tetapi memang wujud kerukunan beragama di daerah ini.

“Keberadaan komplek rumah ibadah itu membuat toleransi beragama di wilayah kita semakin kuat dengan dilandasi saling menghormati dan menghargai,” terangnya. 

Ia bahkan akan membangun sejumlah rumah ibadah di kompleks tersebut seperti pura bagi umat Hind, jika memungkinkan tidak menutup kemungkinan membangun vihara atau klenteng.

Dirinya berharap dengan adanya Desa Toleransi Umat Beragama, kerukunan umat di daerah ini semakin kuat. Ini juga akan menjadi kebanggaan sekaligus potensi Kotawaringin Timur untuk dikenal lebih luas.

“Bagi masyarakat kita, perbedaan suku dan agama itu merupakan hal lumrah karena itu hak masing-masing. Masyarakat kita sejak dari dulu sudah membuktikan dan menunjukkan tingginya toleransi, khususnya dalam kehidupan beragama. Ini yang ingin kita angkat melalui simbol Desa Toleransi Umat Beragama,” tutupnya.

(opa/erakalteng.com)