Dapatkan Informasi dan Berita Seputar Kalimantan Tengah Terkini hanya di eraKalteng.com

Carter Maskapai Jamaah Haji Tahun 2025 Kembali Dianggaran

FOTO : Kepulangan jamaah haji menggunakan pesawat carteran Pemkab Kotim, Senin 1 Juli 2024. ERA KALTENG

SAMPIT – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kotawaringin Timur (Kotim) akan tetap kembali menganggarkan pencarteran maskapai untuk transportasi udara jamaah haji tahun depan atau 2025 mendatang. 

“Kita tetap menganggarkan untuk itu, kita tidak mau mundur,” kata Bupati Kotim Halikinnor, Senin 1 Juli 2024.

Dijelaskan, jika Pemkab Kotim tidak lagi menganggarkan pencarteran maskapai untuk keberangkatan dan kepulangan jamaah haji dari embarkasi Banjarmasin Kalimantan Selatan (Kalsel) dinilai mengalami kemunduran. Sedangkan dirinya tetap ingin pemerintah ini memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat, salah satunya dengan fasilitas transportasi udara tersebut kepada jamaah haji Kotim. 

“Ini sudah kita anggarkan sejak tiga tahun lalu. Kalau tidak kita anggarkan lagi berarti kita mundur,” tegasnya. 

Disampaikan, Pemkab Kotim secara khusus menganggarkan dana untuk mencarterkan pesawat. Pada tahun 2022 lalu, layanan dilakukan untuk kepulangan haji. Pada tahun 2023 dan 2024 jemaah haji Kotim menerima layanan fasilitas keberangkatan dan kepulangan menggunakan pesawat NAM Air. Hampir Rp 1 miliar anggaran digunakan untuk carter maskapai tersebut.

Ditambahkan, pencarteran maskapai itu untuk mempermudah jamaah. Karena jika keberangkatan harus menggunakan transportasi darat atau bus, dikhawatirkan jamaah akan kelelahan. Karena dari Kotim menuju embarkasi Banjarmasin memerlukan waktu sekitar 8-10 jam.

“Kalau  sudah kondisi tua berangkat, sampai Mekah dia tidak bisa beribadah dengan maksimal. Begitu juga dengan pulangnya, tadi saja sudah ada tiga orang jamaah haji kita yang menggunakan kursi roda,” ujarnya. 

Lanjutnya, bayangkan jika tidak jamaah tersebut dari embarkasi ke Kotim menggunakan bus. Ini juga berkaitan dengan kesehatan para jamaah, oleh sebab itu pihaknya tetap menganggarkan untuk pencarteran maskapai.

“Mudahan pesawat Nam Air tetap ada sehingga kita tetap bisa carter untuk jemaah selanjutnya. Kalaupun nanti tidak ada Nam Air kita mungkin pakai ATR. Saya tetap ingin carter pesawat, kita tetap  usahakan untuk jemaah haji kita, ” tutupnya.

(opa/erakalteng.com)