SAMPIT – Bupati Kotawaringin Timur (Kotim) Halikinnor saat melakukan kunjungan kerja sekaligus meninjau khitanan masal di Kecamatan Parenggean meminta Kepala Dinas Pendidikan untuk memprioritaskan salah seorang guru honorer menjadi guru tenaga kontrak (tekon) daerah.
“Saya juga terkejut, ada guru honor sekolah yang sudah 11 tahun mengabdi di Kecamatan Parenggean ini,” kata Halikinnor, Senin 1 Juli 2024.
Orang nomor satu di Kotim itu usai meninju khitanan masal di Kantor Kecamatan Parenggean tiba-tiba didatangi seorang wanita yang bertubuh mungil dengan menggunakan seragam PGRI.
Halikin mengungkapkan bahwa guru tersebut curhat bahwa dirinya telah mengabdi sebagai guru honorer selama 11 tahun. Ini pun membuat dirinya terkejut, karena masih ada guru dengan status honorer selama belasan tahun.
“Gaji honorer itu hanya Rp500 ribu. Makanya saya tadi minta Kepala Dinas Pendidikan dan Kabid coba nanti dibuatkan berkas, prioritaskan untuk diangkat tekon daerah, kasihan,” terangnya.
Disampaikan, dengan diangkatnya menjadi tekon daerah salah satu apresiasi atas pengabdiannya selama belasan tahun kepada daerah. Selain itu, dengan tekon daerah setidaknya gaji yang ia terima lebih tinggi yaitu Rp2 juta lebih. Ini bisa membantu kesejahteraan guru di pedalaman seperti mereka.
“Nanti kita atur bagaimana pembiayaan untuk gajinya. Karen sudah 11 tahun mengabdi masih honor sekolah. Selain itu, kalau sudah tekon bisa diangkat menjadi PPPK,” ungkapnya.
Sementara Kadisdik Kotim M. Irfansyah mengungkapkan guru tersebut atas nama Ida Fitriani (32) tahun telah mengabdi di TK Sulamul Amin Parenggean.
Terkait yang diungkapkan Bupati Kotim ia menegaskan akan segera memproses. Pihaknya akan melihat apakah yang bersangkutan telah memenuhi persyaratan untuk diangkat menjadi tekon daerah.
“Kami lihat dulu persyaratannya apakah dia S1, apakah dia memang honor karena harus memiliki SK honor. Nanti setelah itu ada proses dengan bidang Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) terkait dg gaji,” ungkapnya.
(opa/erakalteng.com)