SAMPIT – Asisten Manajer Bisnis Bulog Sub Divisi Regional Sampit, Agung menyampaikan bahwa stok beras di Kabupaten Kotawaringin Timur dipastikan aman hingga akhir tahun khususnya yang berada di gudang Bulog Sub Divisi Regional Sampit.
“Kami memastikan otak beras menjelang akhir tahun 2024 dan tahun baru 2025 aman. Ada sekitar 3.000 ton beras tersedia, dan dalam waktu dekat akan kedatangan 1.200 ton lagi,” kata Asisten Manajer Bisnis Bulog Sub Divisi Regional Sampit, Agung, Kamis 14 November 2024.
Menurutnya, stok beras 3.000 ton mampu memenuhi permintaan masyarakat selama tujuh sampai delapan bulan. Ditambah 1.200 pasokan beras yang dikirim dari Jakarta, sehingga kebutuhan untuk akhir hingga awal tahun dijamin aman, termasuk untuk mengantisipasi momentum Natal dan tahun baru.
“Sumber beras Bulog ada dua, yaitu beras yang diserap dari petani lokal dan pasokan dari Jakarta. Kemudian untuk musim panen beras lokal biasanya hanya sampai Oktober, sehingga pada November, Desember, Januari dan Februari harga beras akan melambung,” ucapnya.
Dalam hal inilah peran Bulog untuk pengendalian harga, khususnya beras sangat dibutuhkan. Bulog Sampit menyediakan beras dengan harga yang telah ditetapkan oleh pemerintah dengan mempertimbangkan kemampuan dan daya beli masyarakat.
Bulog sebagai mitra pemerintah bertugas menyalurkan beras SPHP kepada masyarakat dengan harga eceran tertinggi (HET) yang tetap atau tidak terdampak fluktuasi harga pasar.
Beras SPHP merupakan produk intervensi pemerintah lewat program stabilisasi harga dan pasokan pangan (SPHP). Tujuannya, untuk meredam laju kenaikan harga beras.
Harga beras SPHP yang termasuk jenis beras medium ini dijual Rp11.300 per kilogram. Beras ini bisa dibeli melalui mitra Rumah Pangan Kita (RPK) Bulog atau bisa datang langsung ke Kantor Bulog Sampit di Jalan HM Arsyad Nomor 68.
Disamping beras SPHP, Bulog Sampit juga menyediakan jenis beras premium dengan tiga tingkatan sesuai varietas yang dibanderol Rp15.200 hingga Rp17.000 per kilogramnya.
(Ze/erakalteng.com)