SAMPIT – Kepala Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga, Bina Konstruksi, Perumahan Rakyat, dan Kawasan Permukiman (DSDABMBKPRKP) Kotim, Mentana Dhinar Tistama mengakatan, diperlukan sekitar Rp2 Triliun untuk untuk pembangunan Jembatan Mentaya.
Diketahui Jembatan Mentaya yang menghubungkan Kecamatan Seranau dan Baamang Kabupaten Kotawaringin Timur meningkat dua kali lipat dari estimasi awal yang dibuat pada tahun 2013, seiring dengan kenaikan harga material dan inflasi selama lebih dari satu dekade.
“Dulu pada 2013, estimasi anggaran sekitar Rp1 triliun, namun, setelah dievaluasi dengan kondisi terkini, anggaran tersebut diperkirakan mencapai Rp2 triliun. Kenaikan harga material dan inflasi selama 11 tahun terakhir menjadi faktor utama,” kata Kepala Dinas DSDABMBKPRKP Kotim, Mentana, Selasa 10 September 2024.
Dirinya menjelaskan bahwa kenaikan estimasi ini menjadi salah satu tantangan utama dalam merealisasikan proyek strategis tersebut. la juga menambahkan bahwa koordinasi dengan Pemerintah Provinsi Kalteng dan Kementerian PUPR terus dilakukan untuk memastikan ketersediaan anggaran yang cukup.
“Jika hanya mengandalkan APBD Kotim, tentu tidak akan cukup. Karena itu, kami berharap pemerintah provinsi dan pusat bisa membantu dari sisi pendanaan agar pembangunan Jembatan Mentaya ini bisa segera terwujud,” ujarnya.
(ze/erakalteng.com)